Saya bersyukur karena hari ini bisa berkonsentrasi penuh pada Ibadah Hari Minggu di Gereja Korea Indonesia (GKI) Ebenhaezer. Ini kali pertama sejak saya melahirkan JoSH, saya bisa memuji Tuhan dan mendengar firman Tuhan tanpa harus bingung mengurus Joshua.
Malam sebelumnya juga untuk pertama kali, saya & JoSH bisa hadir di Doa Malam di gereja. Bahkan kami menginap di gereja sampai esok harinya.
Untuk pertama kali juga, JoSH pergi ke Sekolah Minggu bersama papanya. Biasanya JoSH pergi bersama saya. Jika saya tetap di gereja mengikuti Ibadah hari Minggu, JoSH yang sudah semakin aktif susah sekali duduk tenang dan diam selama ibadah. Dan lagi di gereja, tidak ada ruang khusus untuk orang tua & anak bisa mendengarkan ibadah (beberapa gereja menyediakan tempat kedap suara untuk orang tua yang membawa anak-anak, dilengkapi dengan TV dan audio system).
Sudah sering saya melontarkan kepada suami bahwa saya kehilangan kesempatan untuk mengikuti ibadah dengan utuh. Saya minta dia untuk sesekali menemani JoSH ke Sekolah Minggu supaya saya punya kesempatan mengikuti kebaktian. Akan tetapi, karena jadwal pelayanan dan juga alasan bahwa kemampuan bahasa Koreanya tidak cukup fasih untuk mengantar JoSH ke Sekolah Minggu (di gereja lain yang berbahasa Korea), membuat saya tidak bisa mendapatkan kesempatan itu.
Sebelum hari Minggu tiba, saya menyatakan keinginan untuk hadir di Ibadah Minggu dan memintanya mengantar JoSH ke Sekolah Minggu. Di luar dugaan, suami bersedia!
Setelah pulang dari Sekolah Minggu saya menanyakan apa yang terjadi di sana dan bagaimana perasaannya. Dia merasa sukacita bisa mengantar JoSH. Selama ibadah, JoSH bersikap tenang dan tidak rewel sama sekali. Orang-orang menyapa dia dan menanyakan dimana saya. Dia menjelaskan kepada mereka bahwa sesekali dia akan datang bersama JoSH, supaya JoSH mengerti bahwa kedua orang tuanya, bukan hanya mama saja tapi keduanya menaruh perhatian kepadanya, membawa dia ke Sekolah Minggu untuk mengenal Tuhan lebih dalam lagi.
Saya bersyukur untuk hari ini. Kesempatan beribadah kepada Tuhan itu suatu hadiah Tuhan yang luar biasa. Kita mungkin sering kali menganggap Ibadah sebagai suatu rutinitas yang kehilangan arti spesialnya dalam hati kita. Saya dikuatkan lewat puji-pujian dan firman Tuhan hari ini. Bersyukur untuk semua itu.
Salah satu pujian yang menguatkan saya hari ini, kiranya boleh menguatkan saudara-saudara juga.
Puji syukur kepada Tuhan!
Malam sebelumnya juga untuk pertama kali, saya & JoSH bisa hadir di Doa Malam di gereja. Bahkan kami menginap di gereja sampai esok harinya.
Untuk pertama kali juga, JoSH pergi ke Sekolah Minggu bersama papanya. Biasanya JoSH pergi bersama saya. Jika saya tetap di gereja mengikuti Ibadah hari Minggu, JoSH yang sudah semakin aktif susah sekali duduk tenang dan diam selama ibadah. Dan lagi di gereja, tidak ada ruang khusus untuk orang tua & anak bisa mendengarkan ibadah (beberapa gereja menyediakan tempat kedap suara untuk orang tua yang membawa anak-anak, dilengkapi dengan TV dan audio system).
Sudah sering saya melontarkan kepada suami bahwa saya kehilangan kesempatan untuk mengikuti ibadah dengan utuh. Saya minta dia untuk sesekali menemani JoSH ke Sekolah Minggu supaya saya punya kesempatan mengikuti kebaktian. Akan tetapi, karena jadwal pelayanan dan juga alasan bahwa kemampuan bahasa Koreanya tidak cukup fasih untuk mengantar JoSH ke Sekolah Minggu (di gereja lain yang berbahasa Korea), membuat saya tidak bisa mendapatkan kesempatan itu.
Sebelum hari Minggu tiba, saya menyatakan keinginan untuk hadir di Ibadah Minggu dan memintanya mengantar JoSH ke Sekolah Minggu. Di luar dugaan, suami bersedia!
Setelah pulang dari Sekolah Minggu saya menanyakan apa yang terjadi di sana dan bagaimana perasaannya. Dia merasa sukacita bisa mengantar JoSH. Selama ibadah, JoSH bersikap tenang dan tidak rewel sama sekali. Orang-orang menyapa dia dan menanyakan dimana saya. Dia menjelaskan kepada mereka bahwa sesekali dia akan datang bersama JoSH, supaya JoSH mengerti bahwa kedua orang tuanya, bukan hanya mama saja tapi keduanya menaruh perhatian kepadanya, membawa dia ke Sekolah Minggu untuk mengenal Tuhan lebih dalam lagi.
Saya bersyukur untuk hari ini. Kesempatan beribadah kepada Tuhan itu suatu hadiah Tuhan yang luar biasa. Kita mungkin sering kali menganggap Ibadah sebagai suatu rutinitas yang kehilangan arti spesialnya dalam hati kita. Saya dikuatkan lewat puji-pujian dan firman Tuhan hari ini. Bersyukur untuk semua itu.
Salah satu pujian yang menguatkan saya hari ini, kiranya boleh menguatkan saudara-saudara juga.
Puji syukur kepada Tuhan!
Kaulah Harapan
Bukan dengan kekuatanku
ku dapat jalani hidupku.
Tanpa Tuhan yang di sampingku,
ku tak mampu sendiri.
Engkaulah kuatku yang menopangku.
Reff:
Kupandang wajahMu dan berseru,
pertolonganku datang dariMu.
Peganglah tanganku jangan lepaskan,
Kaulah harapan dalam hidupku.
No comments:
Post a Comment